TUGAS SENI
|
MUSIK TRADISIONAL
DAERAH SETEMPAT |
D
I
S
U S U
N
| ||
OLEH:
MUHAMMAD
THAUFIQ HIDAYAT
|
KELAS AKSELERASI I
|
SMA NEGERI 3 SENGKANG
UNGGULAN KAB.WAJO |
TAHUN
PELAJARAN 2013/2014
Keso merupakan alat musik
sejenis rebab. Letak perbedaannya dengan rebab adalah Keso mengunakan 2 dawai.
Cara memainkannya dengan cara digesek.
Kendhang atau gendang adalah alat musik perkusi yang mempunyai dua bentuk
dasar yakni bulat panjang dan bundar seperti rebana. Gendang
adalah alat musik jenis pukul yang dimainkan dengan tangan. Gendang terbuat dari kayu berongga yang
kedua ujung atau salah satu ujungnya ditutup dengan kulit yang diregangkan
sehingga akan mengeluarkan bunyi jika dipukul.

Puji syukur kami panjatkan kehadirat
Allah SWT, atas Rahmat dan Hidayah-Nya
sehingga makalah ini dapat terselesaikan.
Dalam proses penyusunan makalah ini penulis
telah banyak mendapatkan sebuah pengetahuan baru sebagai sebuah proses
mendapatkan keidealan berfikir dan bersikap, meskipun sebuah perjuangan itu
tidak selamanya dipertemukan dengan bunga mawar yang indah, tetapi sebuah perjuangan juga akan
mendapatkan kerikil-kerikil tajam yang sekali – kali akan menjadi penghalang,
tetapi penulis tetap yakin akan banyak orang yang akan tetap memberikan
senyumannya untuk melalui perjuangan tersebut.
Pada
kesempatan ini perkenangkan penulis untuk mengucapkan terimah kasih kepada bapak
Mustaring, S.Pd yang telah membimbing kami sehingga makalah ini dapat tersusun.
Penulis menyadari sepenuhnya, makalah
ini masih jauh dari kesempurnaan dan
masih banyak kekurangan, oleh karena itu kritik dan saran sangat penulis
harapkan demi kesempurnaan penyusunan
dan penulisan makalah ini.
Akhirnya kepada Allah jualah kiranya
penulis memohon dan berdoa semoga kebaikan dan bantuan yang diberikan semua
pihak kepada penulis mendapat imbalan.
Sengkang , September 2013
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR ..........................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar
Belakang............................................................................. ........1
1.2. Rumusan
Masalah...................................................................... ........2
1.3. Tujuan
Masalah.............................................................................3
BAB II PEMBAHASAN
2.1.
Fungsi dan Latar Belakang Musik Tradisional daerah setempat..2
2.2.
Jenis-Jenis Musik Tradisional daerah
setempat...........................3
2.3.
Jenis-Jenis Alat Musik Tradisional
daerah setempat...................4
BAB III PENUTUP
3.1. Kesimpulan....................................................................................7
3.2. Saran.............................................................................................8
DAFTAR
PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.Pengertian seni musik
Seni
musik adalah suatu jenis kesenian dengan mempergunakan suara sebagai media
ekspresinya , baik suara manusia maupun yang ditimbulkan dari instrument (alat
musik). Pengertian suara mengandung pengertian seperti melodi , birama ,
harmoni , dan warna suara (kolorit).
2.
Pengertian music tradisional daerah
setempat
Music tradisional merupakan jenis music
yang inspirasi penciptanya
barasal dari budaya dan adat istiadat masyarakat
daerah tertentu.
Sulawesi Selatan memiliki banyak ragam
kebudayaan yang melekat secara turun temurun. Misalnya, musik daerah yang
merupakan salah satu lambang atau identitas dari etnis atau suku bangsa.
1.2. Rumusan Masalah
Dari pernyataan latar
belakang diatas, adapun rumusan masalah sebagai berukut:
-Fungsi dan Latar
Belakang musik tradisional daerah
setempat
-Jenis-Jenis musik
tradisional daerah setempat
-Jenis-Jenis alat musik
daerah setempat
-Tokoh-Tokoh musik
tradisional daerah setempat
1.3. Tujuan Masalah
Tujuan dari masalah ini
adalah kami dapat mengetahui ciri khas musik tradisional daerah Sulawesi
Selatan dan dapat memperluas wawasan ilmu.
BAB II
ISI (PEMBAHASAN)
2.1.
Fungsi & Latar Belakang Musik
Tradisional daerah Setempat
(Sulawesi Selatan)
A. Fungsi Musik Tradisional daerah Setempat (Sulawesi
Selatan)
Secara umum music daerah mempunyai beberapa fungsi
yaitu:
a.Sebagai alat pengiring upacara adat daerah
misalnya
perkawinan adat bugis-Makassar , dan rambu tuka-Toraja
b.Sebagai sarana hiburan
misalnya:Pakkacaping,Pappadendang,
Simponi kecapi,Ansambel gendang.
c.Sebagai sarana pendidikan
misalnya:Sinrilik (Makassar) & Massure (Bugis)
B. Peranan Musik Tradisional daerah Setempat (Sulawesi
Selatan)
Musik daerahmempunyai peranan dalam kehidupan
masyarakat, yakni :
a.sebagai lambang atau identitas dan ciri khas daerah
.
b. sebagai ekspresi, dan komunikasi sosial budaya bagi
masyarakatnya.
c.sebagai
kebanggaan terhadap potensi daerah yang perlu dilestarikan
dan dikembangkan sebagai bagian dari budaya
nasional Indonesia.
C. Latar
Belakang Musik Tradisional daerah Setempat(Sulawesi Selatan)
Pengertian music tradisional daerah setempat.Music tradisional merupakan
jenis music yang inspirasi penciptanya barasal dari budaya dan adat istiadat
masyarakat daerah tertentu.
-.Zaman lama (tahun
sampai 1000).
Music pada zaman ini umumnya digunakan untuk Kepentingan pada kerohanian
dengan menggunakan musik vocal 1 suara . tokoh musiknya, antara lain
a.Paus Gregrius Agung ( 600M )
b.Harun Al Rasyid ( 800 M) dan
c.Karel Agung ( 800M )
Didaerah Sulawesi Selatan kits mengenal music vocal yang digunakan untuk
kepentingan ibadah dan upacara kematian, misalnya Badong untuk upacara kematian
dan Bugi untuk upacara syukuran. Alat music pada zaman ini berupa kecapi dan
suling. Alat music tersebut dapat dijumpai pada candi Borobudur dan Prambanan
dari aliran hindu dalam bentuk relif
-Zaman Pertengahan (1000 sampai 1500M)
Pada zaman ini music mulai memasuki hal-hal bersifat keduniaan, seperti
misalnya lagu dan nyanyian tentang cinta kasih (asmara), kepahlawanan dan
keindahan alam, rasa kebangsaan, nyanyian pesta, dan lagu donggeng. Pada masa
ini nyanyian dari paduan suara mulai dikenal atau lagu-lagu dengan banyak suara
( poli phonie ) tokoh-tohoh musiknya antara lain ialah :
1. Buido Arezzo
(tahun 1050 M)
2. Wather Vonder
Vogel Wiede (1225 M)
3. Pu jang (1400 M)
4. Yasquin (1500
M)
Didaerah sul-sel sudah dikenal alat musik ritmis seperti kecapi dan suling,
dan alat musik ritmis seperti gendang dan gong.
-Zaman Actual
Periode ini rentetan dari tahun 1500 sampai dan sekarang terbagi menjadi 4
zaman , yaitu;
1.Zaman Batok
Dan Rokokok (tahun 1500 sampai 1750 terbagi lagi menjadi 3 tahapan , yaitu ;
a.Zaman
Renaiisance (1500 – 1600) corak musiknya bersifat individu dengan gaya dan ciri
tersendiri : melahirkan musik
instrumental mengiringi vocal atau
nyanyian gereja , protistan , dan music opera atau music teater .
b.zaman barat
(1600 – 1750) irama dan gaya musiknya lincah dan dinamis (keras,lemah lembut ,
tinggi rendah )
c. zaman
rokokok (1715 - 1774 ) music pada zaman
ini penuh dengan perasaan ekspresif, spontan dengan impropirasi komponis .
tokoh musiknya antara lain Andrea Goabride ( pencipta komposisi instrument ) Johan Sebastian Bach , Georg Friedlich Hamdel .
2.Zaman Romantic
(1750 – 1875) zaman ini terbagi beberapa periode ,yaitu :
a.Zaman Klasik
(1750-1800)
Zaman ini
merupakan peralihan menuju zaman romantic dengan karateristik atau cirri khas adanya pemakaian
tanda,tresendo, desresendo, acceleramdo , ritartamdo , dan akkord, yaitu 3 nada
yang dibunyikan secara bersama .
b. Zaman
romantic (1800-1875)
Music derah
(tradisional) adalah music rakyat yang
secara turun – menurun lahir dan berkembang dari budaya daerah .
2.2. Jenis-Jenis Musik Tradisional
daerah Setempat (Sulawesi Selatan)
1. A. Jenis Musik : Passuling
B. Ciri-ciri :
Biasanya dilantunkan pada acara pedukaan.
Biasanya
diiringi dengan alat musik suling dari toraja
(suling lembang) dan biasanya dimainkan oleh pria.
C. Instrumen yang digunakan : Suling
Lembang
D. Fungsi : Biasanya digunakan untuk mengiringi lantunan lagu
duka
(pa’marakka) dalam menyambut keluarga atau kerabat
yang menyatakan dukacitanya.
Atau dapat juga dimainkan di luar acara kedukaan,
bahkan boleh dimainkan untuk menghibur diri dalam keluarga pedesaan sambil
menunggu padi menguning.
2. A. Jenis Musik : Paggambusu (musik gambus)
B. Ciri-ciri :
Musik ini biasa dijumpai pada acara pernikahan.
Musik gambus identik dengan musik islami karena nuansa
musiknya terasa lembut dan bernada dasar religi. Musik gambus sudah jarang ditemukan,khususnya didaerah
kabupaten Pangkep karena umumnya masyarakat modern kini lebih dominan menyukai
musik-musik modern,seperti:elekton,orkes,band pop dll. Kesenian
musik ini lebih mengutamakan alat musik gambusnya daripada instrument pendukung
yang lain.sehingga,apabila didengar dari jarak jauh hanya gambusnya yang
terdengar.
C. Instrumen yang digunakan : Gambus, Rebana, Kerinci, Suling
bambu
D. Fungsi : Sebagai sarana hiburan untuk masyarakat agar
kelestarianya
tetap terjaga. Dahulunya musik ini
berfungsikan
untuk menghibur para keluarga Karaeng
yang
dimainkan oleh para budak.namun,sekarang
semua orang
bisa menikmati musik ini.
3. A. Jenis Musik : Musik Sinrilik
B. Ciri-ciri :
Berupa sastra Makassar yang berbentuk prosa yang
cara penyampaiannya dilagukan secara berirama baik
dengan menggunakan alat musik maupun tanpa menggunakan alat musik. Biasanya
diiringi dengan alat musik tradisonal Makassar seperti alat musik Kesok-kesok (alat
musik sejenis rebab).Musik Sinrilik biasanya berisi pesan atau nasehat, kisah
perjuangan.
Musik Sinrilik ini juga dapat dijadikan sebagai musik
penghibur bagi komunitas yang telah ditinggalkan oleh kerabat atau keluarganya.
C. Instrumen yang digunakan : Gendang, Kesok
– Kesok (Rebab)
D. Fungsi :
Biasanya digunakan pada acara kematian atau kedukaan.
Dapat pula dijadikan sebagai hiburan bagi orang yang
ditinggalkan.
4. A. Jenis Musik : Pakkacaping (I)
B. Ciri-ciri : Menggunakan alat musik kecapi sebagai alat musik
yang utama. Kesenian musik ini biasa dijumpai pada upacara adat
kekaraengan,acara-acara resmi dan acara pernikahan. Musik
kecapi ini biasanya diikuti oleh satu atau dua orang penyanyi yang berbalas
pantun melalui nyanyian dengan cara mengikuti syair musiknya . Meskipun
musik ini mempunyai penyanyi namun kesenian musik ini lebih mengutamakan syair
alat musik kecapinya. Dalam hal ini,penyanyi hanya berperan sebagai
pelengkap irama agar musik ini terasa merdu didengar dan lebih hidup.
C. Instrumen yang digunakan : Kecapi
Instrumen pelengkapnya
: Kerinci, Gendang, Rebab
dan Suling bambu
D. Fungsi : Untuk melestarikan kebudayaan masyarakat sulawesi
selatan. Sebagai sarana hiburan masyarakat
agar
kelestarianya tetap terjaga.
5. A. Jenis Musik : Pakkacaping (II)
B. Ciri-ciri : Kesenian musik ini biasa dijumpai pada acara
pernikahan khusus untuk keturunan berdarah biru atau
keturunan Karaeng,Andi atau Daeng. Musik ini biasa dijumpai pada
upacara adat kekaraengan dan acara-acara resmi lainya seperti penyambutan tamu
terhormat. Musik ini juga tidak sembarangan orang bisa mempergelarkannya
hanya orang-orang yang berketurunan darah biru yang bisa
mempergelarkannya.Musik ini juga bisa dipergelarkan apabila sangat perlu ,tapi
jika acara tersebut tidak harus membutuhkan musik penpangganrang, maka musik
ini tidak boleh sama sekali dipertunjukkan.
C. Instrumen yang digunakan: Gendang, Gong, Suling bambu, Gambang,
Pui-pui
(semacam terompet)
D. Fungsi : Musik ini biasa dijumpai pada acara pernikahan. Musik
gambus identik dengan musik islami karena nuansa
musiknya terasa lembut dan bernada
dasar realigi. Musik gambus sudah jarang ditemukan,khususnya didaerah
kabupaten Pangkep karena umumnya masyarakat modern kini lebih dominan menyukai
musik-musik modern,seperti:Electone,Orkes,Band Pop dll. Kesenian musik ini lebih mengutamakan
alat musik gambusnya daripada instrument pendukung yang lain.sehingga,apabila
didengar dari jarak jauh hanya gambusnya yang terdengar.
6. A. Jenis Musik : Pa’pelle/Pa’barrung
B. Ciri-ciri : Alat musik yang digunakan terbuat dari batang padi
dan disambungkan sehigga mirip terompet. Biasanya
digunakan dalam upacara pentahbian rumah
adat (Tongkonan).
C. Instrumen yang digunakan : Alat
musik yang terbuat dari batang padi
D. Fungsi : Pa'barrung
biasa dimainkan pada upacara pentahbisan rumah
adat (Tongkonan) seperti Ma'bua',
Merok, Mangara dan sejenisnya.
7. A. Jenis Musik :
Pa’pompang/Pa’bas
B. Ciri-ciri :Merupakan bambu yang pagelarannya merupakan satu
simponi orkestra. Biasanya dimainkan oleh banyak orang
biasanya murid-murid sekolah di bawah pimpinan seorang dirigen. Biasanya diiringi dengan lagu-lagu
nasional, lagu-lagu daerah Tana Toraja, lagu-lagu gerejawi, dan lagu-lagu
daerah di seluruh Indonesia.
C. Instrumen yang digunakan : Alat
musik tradisional Toraja.
D. Fungsi : Musik
bambu jenis ini sering diperlombakan pada perayaan bersejarah seperti hari
peringatan Proklamasi Kemerdekaan RI, Peringatan Hari Jadi tana
Toraja.
8. A. Jenis Musik : Gendrang Pamanca
B. Ciri-ciri :
Didominasi dengan alat musik pukul, umumnya ditabuh
menggunakan
stik (pa’babbala).
C. Instrumen yang digunakan : Gendang, Gong, Anaq
Beccing, Pui-pui
D. Fungsi : Sebagai perangkat pelengkap upacara adat.
9. A. Jenis Musik : Gandrang Bulo
B. Ciri-ciri :
Biasa dimainkan berkelompok dan dijadikan tarian khas.
C. Instrumen yang digunakan: Alat musik yang terbuat
dari bambu,
Gendang, Kecapi
D. Fungsi :
Sebagai sarana hiburan, Sebagai pelengkap upacara
Adat, Maupun pada acara-acara tertentu
10.A. Jenis Musik : Rampak Gendang
B. Ciri-ciri : Dimainkan dengan dominasi gendang.
C. Instrumen yang digunakan : Gendang, Pui-pui, dan Kecapi
D. Fungsi : Sebagai
sarana hiburan.
2.3. Jenis-Jenis Alat Musik
Tradisional daerah Setempat
(Sulawesi SelatanA.
KECAPI



Merupakan alat musik petik dari Sulawesi Selatan khususnya suku
Bugis. Kecapi biasanya ditampilkan pada acara penjemputan para tamu,
perkawinan, hajatan, bahkan hiburan pada hari ulang tahun. Menurut sejarahnya
kecapi ditemukan atau diciptakan oleh seorang pelaut, sehingga bentuknya
menyerupai perahu yang memiliki dua dawai, diambil karena penemuannya dari tali
layar perahu dan sampai saat ini
masih terus dilestarikan dan dijadikan kekayaan seni yang sangat bernilai bagi
masyarakat asli Sulawesi Selatan.
Membutuhkan latihan khusus untuk dapat memainkan alat
musik ini dengan penuh penghayatan, tak jarang latihan dilakukan di alam
terbuka agar dapat menyatukan rasa dan jiwa sang pemetik kecapi, lebih dari itu
semua suara yang dihasilkan dari alat musik ini akan menenangkan jiwa para
pendengarnya, dan mampu membawa suasana alam terhanyut dengan buaian nada-nada yang indah dari
kecapi.
B. KESO-KESO

C. GENDANG atau KENDHANG

D. BASI-BASI (KLARINET)
Basi-basi adalah sebutan dari
daerah Bugis. Klarinet adalah sebutan dari daerah Makasar. Alat musik ini merupakan
alat musik sejenis alat musik tiup yang dipasang rangkap.
E. LEMBONG
Sejenis seruling dari Sulawesi
Selatan khsusunya Tana Toraja. Panjangnya 50 - 100 cm dan dengah garis tengah 2
cm, diujungnya dipasang tanduk kerbau atau sapi yang menyerupai cerobong dimainkan
dengan cara ditiup(Tana Toraja).
F. POPONDI atau TOLINDO
Alat musik yang terbuat dari kayu yang berbentuk busur
seperti tanduk kerbau atau tanduk sapi yang bertumpu pada sebuah tempurung
kelapa, di ujungnya atas bagian tanduk dipasang 1 buah senar dan dimainkan
dengan cara dipetik (Tana Toraja).
G. ANA’ BACCING
Alat musik ini merupakan alat musik
yang terbuat dari batang logam.
Bentuknya seperti pendayung. Cara memainkannya dengan cara di gerak-gerakkan.

H. ALOSU
Alosu merupakan alat musik
berupa kotak anyaman yang di dalamya diisi biji-bijian. Cara memainkannya
dengan digoyang-goyangkan.
I.
PUIK – PUIK / PUWI-PUWI
Puik – Puik merupakan alat musik tiup semacam terompet. Alat musik ini juga serupa
dengan alat musik serunai dari
Sumatera.Di Jawa Barat
dengan nama Tarompet, di Jawa Timur dengan nama Sronen, di Sulawesi Selatan
dengan nama Puwi-puwi.
J. SULING LEMBANG
Suling
lembang merupakan alat musik sejenis seruling panjang dari Sulawesi
Selatan .Panjangnya 50 - 100 cm dan dengah garis tengah 2 cm.


K. SERUNAI
Serunai adalah alat musik tiup yang biasa
dibuat dari bambu kecil. Serunai juga merupakan salah satu alat musik
tradisional Sulawesi Selatan.
L. PARAPPASA
Parappasa terbuat dari batang bambu. Dibunyikan dengan cara dipukulkan satu
sama lain.
M. KATTO-KATTO
Katto-Katto terbuat
dari batang bambu. Dibuyikan dengan dipukul memakai stik.


O. KENONG
Nama alat musik yang satu ini mungkin agak kurang populer di telinga kita. Namun sebenarnya Kenong ini adalah hampir sama dengan Gong. Hanya saja dalam musik gamelan, gong yang paling besar dan paling gemuk biasanya disebut Kenong.
Nama alat musik yang satu ini mungkin agak kurang populer di telinga kita. Namun sebenarnya Kenong ini adalah hampir sama dengan Gong. Hanya saja dalam musik gamelan, gong yang paling besar dan paling gemuk biasanya disebut Kenong.
BAB III
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
Jadi
alat musik daerah sangatlah mempunyai banyak fungsi. Jadi mulai sekarang pahami
dan pelajarilah makalah ini supaya teman – teman dapat mempelajari alat musik
daerah kita sendiri pada umumnya.
Dan saya meminta kepada para pembaca bahwa, marilah kita
menjaga dan melestarikan kebudayaan yang
mepupakan ciri khas atau identitas
dari daerah kita (Sulawasi Selatan). Karena apabila kita tidak dapat menjaganya
orang-orang lain akan merebutnya.
Jadi saya mengharapkan agar pembaca
dapat memahami segala isi dalam makalah ini meskipun saya menyadari bahwa
makalah ini memiliki banyak kekurangan, jadi saya mengharapkan kritikan ataupun
masukan yang membangun dari semua pihak.
3.3. SARAN
Di Sulawesi Selatan
memilik banyak ragam musik-musik tradisional yang dapat diandalkan sebagai
lambang indentitas pengharum bangsa. Dimana kita sebagai penerus harus menjaga
dan melestarikan budaya itu yang merupakan warisan dari nenek moyang kita.
DAFTAR PUSTAKA
thanks gan atas artikel nya
ReplyDeletetrimakasih atas infonya...
ReplyDeleteminta izin copas, menambah pengetahuan tentang musik ... sukses selalu...