Breaking News
Blogger templates
Blogger templates
Blogroll
Friday, June 13, 2014
Tuesday, June 3, 2014
PERANAN INTERNET DALAM ERA GLOBALISASI
PERANAN INTERNET DALAM ERA GLOBALISASI
Indonesia
terdiri dari 17,000 lebih pulau dan memiliki 300 bahasa daerah yang masih
digunakan. Krisis Ekonomi & Korupsi (Krisis Kepercayaan) sekarang semakin
menunjukkan betapa pentingnya suatu komunikasi baik secara lokal maupun global.
Komputer dan Internet sudah diterima sebagai alat yang penting untuk komunikasi
dan bisnis di Indonesia, sehingga sekarang menjadi hal yang penting pula untuk
pendidikan Indonesia yang sedang mengalami reformasi.
Awal dari milenium baru dan reformasi menjanjikan harapan untuk mempercepat perkembangan sektor pendidikan di Indonesia. Kunci utama yang memicu akan timbulnya harapan baru tersebut berjalan kearah desentralisasi, manajemen berbasis sekolah, dan pemberdayaan sekolah serta masyarakat untuk mempengaruhi hasil (outcomes) sekolah, juga kesatuan tujuan-tujuan dari semua sektor pendidikan.Dimasa lalu telah dibentuk sistem komunikasi yang efisien dan efektif untuk menyebarkan informasi ke berbagai semua sektor di kalangan pendidikan.
Desentralisasi pendidikan akan membutuhkan paradigma dan peran baru untuk administrasi pendidikan. Komponen utama dalam peran baru ini yaitu meliputi ; monitoring yang efisien, pengidentifikasian kebutuhan dan menempatkan sumber daya manusia dan sumber daya yang lain untuk menghadapi kebutuhannya. Pada umumnya masalah-masalah utama pendidikan berdasarkan sistemnya, dan sekarang potensi sumber daya manusia disemua sektor tidak dimanfaatkan secara penuh. Kebanyakkan penelitian dan pengembangan yang dimulai pada masa transisi baru ini seharusnya diarahkan pada pengembangan sitem komunikasi yang memberdayakan beberapa sektor pendidikan untuk membantu pengembangan dan arah masa depan pendidikan di Indonesia.
Sistem Komunikasi
Penekanan penting akan memaksimumkan sumber daya manusia disemua sektor, berarti kita akan membutuhkan sisitem komunikasi yang sangat efektif. Apabila kita merespons pada kebutuhan fokus awal seharusnya lebih berdasarkan penerimaan informasi daripada penyebaran informasi. Hal ini hampir memutarbalikan peran jika dibandingkan dengan peran komunikasi administrasi pendidikan yang dulu.
Penelitian mengenai pengembangan sekolah secara jelas menunjukan salah satu cara yang paling efektif bagi sekolah yang ingin berkembang secara mandiri yaitu lewat berbagi (sharing) informasi dan ide-ide. Salah satu dukungan yang terbesar untuk pengembangan pribadi dan profesi kepala sekolah yang memanfaatkan proses pembaharuan yaitu komunikasi yang terbuka dan mendukung melalui forum rutin kepala sekolah. Melalui penyampaian masalah secara kolektif diantara rekan seprofesi sudah menghasilkan solusi yang efektif dan dapat direalisasikan.
Masukan (input) dan kontribusi langsung dari para pemegang peran (stakeholders) yang lain; siswa, orang tua dan anggota masyarakat juga memberikan informasi yang sangat membantu dan meningkatkan dukungan masyarakat bagi pengembangan sekolah. Jika obyektifitas utamanya adalah memaksimalkan pendidikan sumber daya manusia maka hal itu telah meningkatkan hubungan komunikasi kita dengan seluruh sektor lingkungan pendidikan dan para pemegang peran (stakeholders). Lagipula kunci utama untuk meningkatkan komunikasi harus terfokus pada saling berbagi komunikasi terbuka dan meningkatkan kesempatan untuk mendapatkan dukungkan dari segala bidang.
Tanggung jawab sekolah dalam memasuki era globalisasi baru ini yaitu harus menyiapkan siswa untuk menghadapi semua tantangan yang berubah sangat cepat dalam masyarakat kita. Kemampuan untuk berbicara bahasa asing dan kemahiran komputer adalah dua kriteria yang biasa diminta masyarakat untuk memasuki lapangan kerja baik di Indonesia maupun diseluruh dunia. Dan hanya sekitar 20-30 % lulusan sekolah menengah yang melanjutkan ke tingkat pendidikan lebih tinggi, maka dengan adanya komputer yang telah merambah disegala bidang kehidupan manusia hal itu membutuhkan tanggung jawab sangat tinggi bagi sistem pendidikan kita untuk mengembangkan kemampuan berbahasa siswa dan kemahiran komputer ( lihat bagian Pendaluan-Komputer )
Oleh karena adanya prioritas yang tinggi untuk membangun fasilitas komputer diseluruh sekolah-sekolah di Indonesia dan adanya jarak yang cukup jauh antara sekolah provinsi di Indoesia, sepertinya Internet pilihan yang cukup baik untuk mengembangkan komunikasi antar sekolah, Kanwil, Kandep, dan DEPDIKNAS yaitu dapat dilakukan lewat Internet. Beberapa sekolah telah mengambil inisiatif untuk membangun fasilitas mereka sendiri. Berdasarkan langkah yang sudah ada ini, dan membiarkan hal itu berkembang sendiri yaitu tetap konsisten akan kebutuhan belajar siswa kita, maka Internet sebagai strategi yang sesuai untuk menjadi medium komunikasi yang sah.
Internet Dalam Belajar Dan Mengajar
Kekayaan akan informasi yang sekarang tersedia di Internet telah lebih mencapai harapan dan bahkan imajinasi dari para penemu system yang pertama. Internet awalnya diciptakan untuk kebutuhan system pertahanan militer supaya dapat didesentralisasikan sehingga dapat mengurangi resiko kerusakkan total, mungkin saja hal inibisa terjadi apabila sistem sentral komputer utama dimusnahkan.
Internet juga dapat didesentralisasikan dan diberdayakan. Dengan menggunakan internet kita dapat mengakses sumber-sumber informasi tanpa batas dan sedang berkembang secara cepat sekali. Kita dapat berkomunikasi secara masing-masing atau secara massa yang dapat dilakukan dimana saja diseluruh dunia hanya dalam waktu beberapa detik saja. Kita dapat menyebarkan (publish) informasi yang bisa di akses dari mana saja di seluruh dunia dalam waktu singkat sekali. Kita dapat berkomunikasi secara langsung (real time) melalui telepon dan unit video processing. Kita bisa melakukan "chat" melalui jaringan gratis "chat" yang sangat luas yaitu mIRC.
Bagi para guru internet menawarkan beberapa sempatan untuk diraih:
Pengembangan Profesional
(a) Meningkatkan pengetahuan
(b) Berbagi sumber diantara rekan sejawat/ sedepartemen
(c) Bekerjasama dengan guru-guru dari luar negeri
(d) Kesempatan untuk menerbitkan /mengumumkan secra
langsung
(e) Mengatur komunikasi secara teratur
(f) Berpatisipasi dalam forum dengan rekan sejawat baik
local maupun internasional.
Sumber bahan mengajar :
(a) Mengakses rencana belajar mengajar & metodologi baru
(b) Bahan baku & bahan jadi cocok untuk segala bidang pelajaran
(c) Mengumumkan dan berbagi sumber. Sangat tingginya popularitas/sangat tingginya
minat untuk meningkatkan siswa lebih terfokus belajar.
Untuk siswa Internet menawarkan kesempatan untuk;
Belajar sendiri secara cepat :
a) Meningkatkan pengetahuan
b) Belajar berinteraktif
c) Mengembangkan kemampuan di bidang penelitian
Memperkaya diri :
(a) Meningkatkan komunikasi dengan siswa lain
(b) Meningkatkan kepekaan akan permasalahan yang ada diseluruh dunia
Walaupun Internet berpotensi untuk menyampaikan. keuntungan-keuntungan tersebut bagi para guru maupun para siswa, pemakaian Internet di kelas hendaknya harus disusun sedemikian rupa dengan belajar mendefisinasikan secara obyektif. Kegiatan siswa juga harus dimonitor dengan baik. Seperti mana yang telah dikatakan sebelumnya bahwa Internet itu berisi berbagai macam informasi dan sumber-sumber informasi lain, meskipun didalamnya juga terkandung hal-hal yang tidak berguna dan menghabiskan waktu sehingga mengganggu pelajaran siswa dengan mudahnya. Padahal keikutsertaan dalam kegiatan ini diluar jam belajar siswa, mungkin saja dapat memberi keuntungan bagi pengetahuan mereka atau mengembangkan kemampuan lainnya. Waktu belajar di kelas harus tetap difokuskan pada pelajaran utama. Rencana belajar mengajar yang efektif untuk menggunakn Internet akan memerlukan beberapa kemampuan baru guru untuk dapat lebih mengefektifkan waktu.
Satu dari keuntungan yang sangat potensial dari Internet selain untuk para administrator dan kepentingan sekolah, yaitu mungkin adalah untuk memudahkan pengoleksian lembaran data-data sekolah yang dapat langsung terkirim ketujuannya baik ke perorangan maupun ke masyarakat luas. Guru, terutama guru bahasa dan guru pelajaran ilmu sosial, dapat mengambil (down-load) berita dan kejadian terkini yang bisa digunakan sebagai bahan mengajar di kelas pada hari yang sama saat itu juga. Semua guru dapat menggunakan Internet baik untuk keperluan pengembangan pribadi maupun secara profesional bekerjasama dalam wilayah regional maupun diseluruh Indonesia.
Kesimpulan:
Kalau kita ingin mengajar, kita perlu memperhatikan hal-hal utama yaitu rencana dan strateginya. Sama dengan Internet. Kalau kita ingin membuat sistem komunikasi yang baik dan hemat, dan meningkatkan pendidikan siswa/i dalam ilmu komputer yang sesuai dengan dana sekolah, yang penting rencana (program) yang baik, dan strategi-strategi yang terbaik sesuai dengan keadaan sekolahnya.
Awal dari milenium baru dan reformasi menjanjikan harapan untuk mempercepat perkembangan sektor pendidikan di Indonesia. Kunci utama yang memicu akan timbulnya harapan baru tersebut berjalan kearah desentralisasi, manajemen berbasis sekolah, dan pemberdayaan sekolah serta masyarakat untuk mempengaruhi hasil (outcomes) sekolah, juga kesatuan tujuan-tujuan dari semua sektor pendidikan.Dimasa lalu telah dibentuk sistem komunikasi yang efisien dan efektif untuk menyebarkan informasi ke berbagai semua sektor di kalangan pendidikan.
Desentralisasi pendidikan akan membutuhkan paradigma dan peran baru untuk administrasi pendidikan. Komponen utama dalam peran baru ini yaitu meliputi ; monitoring yang efisien, pengidentifikasian kebutuhan dan menempatkan sumber daya manusia dan sumber daya yang lain untuk menghadapi kebutuhannya. Pada umumnya masalah-masalah utama pendidikan berdasarkan sistemnya, dan sekarang potensi sumber daya manusia disemua sektor tidak dimanfaatkan secara penuh. Kebanyakkan penelitian dan pengembangan yang dimulai pada masa transisi baru ini seharusnya diarahkan pada pengembangan sitem komunikasi yang memberdayakan beberapa sektor pendidikan untuk membantu pengembangan dan arah masa depan pendidikan di Indonesia.
Sistem Komunikasi
Penekanan penting akan memaksimumkan sumber daya manusia disemua sektor, berarti kita akan membutuhkan sisitem komunikasi yang sangat efektif. Apabila kita merespons pada kebutuhan fokus awal seharusnya lebih berdasarkan penerimaan informasi daripada penyebaran informasi. Hal ini hampir memutarbalikan peran jika dibandingkan dengan peran komunikasi administrasi pendidikan yang dulu.
Penelitian mengenai pengembangan sekolah secara jelas menunjukan salah satu cara yang paling efektif bagi sekolah yang ingin berkembang secara mandiri yaitu lewat berbagi (sharing) informasi dan ide-ide. Salah satu dukungan yang terbesar untuk pengembangan pribadi dan profesi kepala sekolah yang memanfaatkan proses pembaharuan yaitu komunikasi yang terbuka dan mendukung melalui forum rutin kepala sekolah. Melalui penyampaian masalah secara kolektif diantara rekan seprofesi sudah menghasilkan solusi yang efektif dan dapat direalisasikan.
Masukan (input) dan kontribusi langsung dari para pemegang peran (stakeholders) yang lain; siswa, orang tua dan anggota masyarakat juga memberikan informasi yang sangat membantu dan meningkatkan dukungan masyarakat bagi pengembangan sekolah. Jika obyektifitas utamanya adalah memaksimalkan pendidikan sumber daya manusia maka hal itu telah meningkatkan hubungan komunikasi kita dengan seluruh sektor lingkungan pendidikan dan para pemegang peran (stakeholders). Lagipula kunci utama untuk meningkatkan komunikasi harus terfokus pada saling berbagi komunikasi terbuka dan meningkatkan kesempatan untuk mendapatkan dukungkan dari segala bidang.
Tanggung jawab sekolah dalam memasuki era globalisasi baru ini yaitu harus menyiapkan siswa untuk menghadapi semua tantangan yang berubah sangat cepat dalam masyarakat kita. Kemampuan untuk berbicara bahasa asing dan kemahiran komputer adalah dua kriteria yang biasa diminta masyarakat untuk memasuki lapangan kerja baik di Indonesia maupun diseluruh dunia. Dan hanya sekitar 20-30 % lulusan sekolah menengah yang melanjutkan ke tingkat pendidikan lebih tinggi, maka dengan adanya komputer yang telah merambah disegala bidang kehidupan manusia hal itu membutuhkan tanggung jawab sangat tinggi bagi sistem pendidikan kita untuk mengembangkan kemampuan berbahasa siswa dan kemahiran komputer ( lihat bagian Pendaluan-Komputer )
Oleh karena adanya prioritas yang tinggi untuk membangun fasilitas komputer diseluruh sekolah-sekolah di Indonesia dan adanya jarak yang cukup jauh antara sekolah provinsi di Indoesia, sepertinya Internet pilihan yang cukup baik untuk mengembangkan komunikasi antar sekolah, Kanwil, Kandep, dan DEPDIKNAS yaitu dapat dilakukan lewat Internet. Beberapa sekolah telah mengambil inisiatif untuk membangun fasilitas mereka sendiri. Berdasarkan langkah yang sudah ada ini, dan membiarkan hal itu berkembang sendiri yaitu tetap konsisten akan kebutuhan belajar siswa kita, maka Internet sebagai strategi yang sesuai untuk menjadi medium komunikasi yang sah.
Internet Dalam Belajar Dan Mengajar
Kekayaan akan informasi yang sekarang tersedia di Internet telah lebih mencapai harapan dan bahkan imajinasi dari para penemu system yang pertama. Internet awalnya diciptakan untuk kebutuhan system pertahanan militer supaya dapat didesentralisasikan sehingga dapat mengurangi resiko kerusakkan total, mungkin saja hal inibisa terjadi apabila sistem sentral komputer utama dimusnahkan.
Internet juga dapat didesentralisasikan dan diberdayakan. Dengan menggunakan internet kita dapat mengakses sumber-sumber informasi tanpa batas dan sedang berkembang secara cepat sekali. Kita dapat berkomunikasi secara masing-masing atau secara massa yang dapat dilakukan dimana saja diseluruh dunia hanya dalam waktu beberapa detik saja. Kita dapat menyebarkan (publish) informasi yang bisa di akses dari mana saja di seluruh dunia dalam waktu singkat sekali. Kita dapat berkomunikasi secara langsung (real time) melalui telepon dan unit video processing. Kita bisa melakukan "chat" melalui jaringan gratis "chat" yang sangat luas yaitu mIRC.
Bagi para guru internet menawarkan beberapa sempatan untuk diraih:
Pengembangan Profesional
(a) Meningkatkan pengetahuan
(b) Berbagi sumber diantara rekan sejawat/ sedepartemen
(c) Bekerjasama dengan guru-guru dari luar negeri
(d) Kesempatan untuk menerbitkan /mengumumkan secra
langsung
(e) Mengatur komunikasi secara teratur
(f) Berpatisipasi dalam forum dengan rekan sejawat baik
local maupun internasional.
Sumber bahan mengajar :
(a) Mengakses rencana belajar mengajar & metodologi baru
(b) Bahan baku & bahan jadi cocok untuk segala bidang pelajaran
(c) Mengumumkan dan berbagi sumber. Sangat tingginya popularitas/sangat tingginya
minat untuk meningkatkan siswa lebih terfokus belajar.
Untuk siswa Internet menawarkan kesempatan untuk;
Belajar sendiri secara cepat :
a) Meningkatkan pengetahuan
b) Belajar berinteraktif
c) Mengembangkan kemampuan di bidang penelitian
Memperkaya diri :
(a) Meningkatkan komunikasi dengan siswa lain
(b) Meningkatkan kepekaan akan permasalahan yang ada diseluruh dunia
Walaupun Internet berpotensi untuk menyampaikan. keuntungan-keuntungan tersebut bagi para guru maupun para siswa, pemakaian Internet di kelas hendaknya harus disusun sedemikian rupa dengan belajar mendefisinasikan secara obyektif. Kegiatan siswa juga harus dimonitor dengan baik. Seperti mana yang telah dikatakan sebelumnya bahwa Internet itu berisi berbagai macam informasi dan sumber-sumber informasi lain, meskipun didalamnya juga terkandung hal-hal yang tidak berguna dan menghabiskan waktu sehingga mengganggu pelajaran siswa dengan mudahnya. Padahal keikutsertaan dalam kegiatan ini diluar jam belajar siswa, mungkin saja dapat memberi keuntungan bagi pengetahuan mereka atau mengembangkan kemampuan lainnya. Waktu belajar di kelas harus tetap difokuskan pada pelajaran utama. Rencana belajar mengajar yang efektif untuk menggunakn Internet akan memerlukan beberapa kemampuan baru guru untuk dapat lebih mengefektifkan waktu.
Satu dari keuntungan yang sangat potensial dari Internet selain untuk para administrator dan kepentingan sekolah, yaitu mungkin adalah untuk memudahkan pengoleksian lembaran data-data sekolah yang dapat langsung terkirim ketujuannya baik ke perorangan maupun ke masyarakat luas. Guru, terutama guru bahasa dan guru pelajaran ilmu sosial, dapat mengambil (down-load) berita dan kejadian terkini yang bisa digunakan sebagai bahan mengajar di kelas pada hari yang sama saat itu juga. Semua guru dapat menggunakan Internet baik untuk keperluan pengembangan pribadi maupun secara profesional bekerjasama dalam wilayah regional maupun diseluruh Indonesia.
Kesimpulan:
Kalau kita ingin mengajar, kita perlu memperhatikan hal-hal utama yaitu rencana dan strateginya. Sama dengan Internet. Kalau kita ingin membuat sistem komunikasi yang baik dan hemat, dan meningkatkan pendidikan siswa/i dalam ilmu komputer yang sesuai dengan dana sekolah, yang penting rencana (program) yang baik, dan strategi-strategi yang terbaik sesuai dengan keadaan sekolahnya.
PERANAN INTERNET BAGI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
Hy Sobat Blogger, lama baru nge-posting nih....?
Soalnya aku sibuk terus ngerjain tugas. Kali ini aku akan mengkaji tentang
"Peranan Internet bagi Pendidikan dan Kebudayaan" Artikel ini sebagai
tugas mata pelajaran TIK tentang Internet. Sebelumnya aku berterimah kasih
kepada Bapak Guru yang telah mengajari kami.
Peranan
Internet Bagi Pendidikan dan Kebudayaan
1.Akses ke sumber informasi.
Sebelum adanya Internet,
masalah utama yang dihadapi oleh pendidikan (di seluruh dunia) adalah akses
kepada sumber informasi. Perpustakaan yang konvensional merupakan sumber
informasi yang sayangnya tidak murah. Buku-buku dan journal harus dibeli dengan
harga mahal. Pengelolaan yang baik juga tidak mudah. Sehingga akibatnya banyak
tempat di berbagai lokasi di dunia (termasuk di dunia Barat) yang tidak
memiliki perpustakaan yang lengkap. Adanya Internet memungkinkan mengakses
kepada sumber informasi yang mulai tersedia banyak. Dengan kata lain, masalah
akses semestinya bukan menjadi masalah lagi.
Internet dapat dianggap sebagai sumber informasi yang
sangat besar. Bidang apa pun yang anda minati, pasti ada informasi di Internet.
Contoh-contoh sumber informasi yang tersedia secara online antara lain:
- Library
- Online Journal
- Online courses. MIT mulai membuka semua materi kuliahnya di Internet.
Di Indonesia, masalah kelangkaan sumber informasi
konvensional (perpustakaan) lebih berat dibanding dengan tempat lain. Adanya
Internet merupakan salah satu solusi pamungkas untuk mengatasi masalah ini.
2. Akses ke pakar.
Internet menghilangkan batas ruang dan
waktu sehingga memungkinan seorang siswa berkomunikasi dengan pakar di tempat
lain. Seorang siswa di Makassar dapat berkonsultasi dengan dosen di Bandung
atau bahkan di Palo Alto, Amerika Serikat.
3. Media kerjasama.
Kolaborasi atau kerjasama antara
pihak-pihak yang terlibat dalam bidang pendidikan dapat terjadi dengan lebih
mudah, efisien, dan lebih murah.
PERMASALAHAN INTERNET BAGI PENDIDIKAN
Penjabaran di atas tentunya membawa kita
pada pertanyaan mengapa kita belum banyak menggunakan Internet untuk keperluan
pendidikan di Indonesia. Ada beberapa alasan, dimana sebagian akan diungkapkan
pada bagian-bagian di bawah ini :
1 1.Kurangnya penguasaan bahasa
Inggris. Suka atau tidak suka, sebagian besar informasi di Internet
tersedia dalam bahasa Inggris. Penguasaan bahasa Inggris menjadi salah satu
keunggulan (advantage).
2 2.Kurangnya sumber informasi dalam
bahasa Indonesia. Kita sadari bahwa tidak semua orang Indonesia akan belajar
bahasa Inggris. Untuk itu sumber informasi dalam bahasa Indonesia harus
tersedia. Saat ini belum banyak sumber informasi pendidikan yang tersedia dalam
bahasa Indonesia. Konsep berbagi (sharring), misalnya dengan membuat
materi-materi pendidikan di Internet, belum merasuk. Inisiatif langka seperti
ini sudah ada namun masih kurang banyak. Contohnya:
. 3.Akses Internet masih mahal.
Meskipun sudah tersedia, akses ke Internet masih mahal. Namun hal ini
diharapkan akan menjadi lebih murah di masa yang akan datang. Diharapkan
akselerasi penurunan harga menjadi fokus utama dari Pemerintah. Mekanisme lain
adalah adanya subsidi dari pemerintah untuk institusi pendidikan.
4 4.Akses Internet masih susah
diperoleh. Beberapa daerah di Indonesia masih belum memiliki jalur telepon
yang dapat digunakan untuk mengakses Internet.
. 5.Sebagian Guru belum siap.
Guru di Indonesia masih belum siap untuk menggunakan Internet sebagai bagian
dari pengajarannya. Padahal guru merupakan salah satu pengguna yang dapat
memanfaatkan Internet sebaik-baiknya. Salah satu contohnya adalah mencari
soal-soal latihan untuk kelasnya. Jika setiap guru di Indonesia membuat dua (2)
soal dan menyimpannya di Internet, maka akan ada ribuan bahkan bisa jutaan soal
yang dapat digunakan untuk latihan di kelas.
PERANAN INTERNET BAGI KEBUDAYAAN
Perkembangan teknologi informasi yang
begitu pesat memang memberikan kesempatan bagi semua orang untuk mengakses
secara real-time informasi terkini yang terjadi di belahan dunia manapun dan
tidak ada batasan sama sekali (borderless).Namun demikian, di sisi yang lain
ternyata perkembangan IT dapat berbahaya karena dikhawatirkan dengan
begitu kencangnya aliran informasi tersebut dapat menyebabkan jati diri dan
budaya bangsa ikut luluh lantak terbawa arus.
Memang di setiap kisi-kisi kehidupan terdapat dua hal
yang saling berseberangan. Ibarat dua sisi mata uang, akibat dari suatu
perkembangan hidup dapat menyebabkan kebaikan dan keburukan. Oleh karena itu
dibutuhkan kecerdasan rohani - di samping kecerdasan jasmani - sehingga
kemajuan yang dicapai oleh umat manusia dapat diseleraskan dan diarahkan kepada
kepentingan bersama dan lebih diutamakan untuk hasil yang positif.
Pesatnya perkembangan teknologi informasi bila tidak
disikapi secara hati-hati akan berdampak serius bagi budaya bangsa, kata Dekan
Sekolah Pascasarjana (SPs) Institut Prertanian Bogor (IPB), Prof Dr Khairil
Anwar Notodiputro. Dalam perbincangan dengan ANTARA di Bogor, Minggu (30/8),
Khairil Anwar Notodiputro mengingatkan perkembangan TI harus dilihat dari
perspektif kepentingan bangsa. Perkembangan TI jangan sampai menggerus budaya
bangsa yang akan berimplikasi pada semakin lunturnya jati diri bangsa di mata
dunia."TI berpotensi besar menggerus budaya bangsa. Kita harus melakukan
sesuatu agar perkembangan TI tidak membawa dampak negatif bagi kebudayaan
nasional," papar Prof Khairil.
TI memiliki dua dampak sekaligus. TI ibarat pisau
bermata dua. Pertama, TI menawarkan akses informasi tanpa batas yang amat besar
manfaatnya bagi perkembangan manusia. Pasalnya TI menawarkan berbagai informasi
terbaru mengenai pengetahuan dan kemajuan. Dengan kehadiran TI dunia menjadi
tak bersekat dan tanpa batas.Kedua, sisi lain yang ditimbulkan TI berupa
kemungkinan hancurnya jati diri bangsa akibat agresi informasi tanpa henti.
Agresi informasi tersebut berdampak pada penggerusan budaya bangsa."Saat
ini kita harus melakukan sesuatu, agar manfaat TI positif bagi kepentingan
bangsa. Menolak TI merupakan langkah mundur yang tidak mungkin
dilakukan. Yang harus dipikirkan bersama bagaimana dampak negatif yang
ditimbulkan bisa terus dieleminir, sehingga kekuatiran yang muncul akan
tergerusnya budaya bangsa dapat diatasi.
Pengaruh
negative intenet pada aspek budaya:
1a. Kemerosotan moral di
kalangan warga masyarakat, khususnya di kalangan remaja dan pelajar. Kemajuan
kehidupan ekonomi yang terlalu menekankan pada upaya pemenuhan berbagai
keinginan material, telah menyebabkan sebagian warga masyarakat menjadi “kaya
dalam materi tetapi miskin dalam rohani”.
2b. Kenakalan dan tindak
menyimpang di kalangan remaja semakin meningkat semakin lemahnya kewibawaan
tradisi-tradisi yang ada di masyarakat, seperti gotong royong dan
tolong-menolong telah melemahkan kekuatan-kekuatan sentripetal yang berperan penting
dalam menciptakan kesatuan sosial. Akibat lanjut bisa dilihat bersama,
kenakalan dan tindak menyimpang di kalangan remaja dan pelajar semakin
meningkat dalam berbagai bentuknya, seperti perkelahian, corat-coret,
pelanggaran lalu lintas sampai tindak kejahatan.
3c. Pola interaksi antar
manusia yang berubah Kehadiran komputer pada kebanyakan rumah tangga golongan
menengah ke atas telah merubah pola interaksi keluarga. Komputer yang
disambungkan dengan telpon telah membuka peluang bagi siapa saja untuk berhubungan
dengan dunia luar. Program internet relay chatting (IRC), internet, dan e-mail
telah membuat orang asyik dengan kehidupannya sendiri. Selain itu tersedianya
berbagai warung internet (warnet) telah memberi peluang kepada banyak orang
yang tidak memiliki komputer dan saluran internet sendiri untuk berkomunikasi
dengan orang lain melalui internet. Kini semakin banyak orang yang menghabiskan
waktunya sendirian dengan komputer. Melalui program internet relay chatting
(IRC) anak-anak bisa asyik mengobrol dengan teman dan orang asing kapan saja.
Globalisasi
Dalam Kebudayaan Tradisional Di Indonesia
Proses saling mempengaruhi adalah gejala yang wajar
dalam interaksi antar masyarakat. Melalui interaksi dengan berbagai masyarakat
lain, bangsa Indonesia ataupun kelompok-kelompok masyarakat yang mendiami
nusantara (sebelum Indonesia terbentuk) telah mengalami proses dipengaruhi dan
mempengaruhi. Kemampuan berubah merupakan sifat yang penting dalam kebudayaan
manusia. Tanpa itu kebudayaan tidak mampu menyesuaikan diri dengan keadaan yang
senantiasa berubah. Perubahan yang terjadi saat ini berlangsung begitu cepat.
Hanya dalam jangka waktu satu generasi banyak negara-negara berkembang telah
berusaha melaksanakan perubahan kebudayaan, padahal di negara-negara maju
perubahan demikian berlangsung selama beberapa generasi. Pada hakekatnya bangsa
Indonesia, juga bangsa-bangsa lain, berkembang karena adanya pengaruh-pengaruh
luar. Kemajuan bisa dihasilkan oleh interaksi dengan pihak luar, hal inilah
yang terjadi dalam proses globalisasi. Oleh karena itu, globalisasi bukan hanya
soal ekonomi namun juga terkait dengan masalah atau isu makna budaya dimana
nilai dan makna yang terlekat di dalamnya masih tetap berarti.. Masyarakat
Indonesia merupakan masyarakat yang majemuk dalam berbagai hal, seperti
anekaragaman budaya, lingkungan alam, dan wilayah geografisnya. Keanekaragaman
masyarakat Indonesia ini dapat dicerminkan pula dalam berbagai ekspresi
keseniannya. Dengan perkataan lain, dapat dikatakan pula bahwa berbagai kelompok
masyarakat di Indonesia dapat mengembangkan keseniannya yang sangat khas.
Kesenian yang dikembangkannya itu menjadi model-model pengetahuan dalam
masyarakat.
Tindakan Yang Mendorong Timbulnya
Globalisasi Kebudayaan Dan Cara Mengantisipasi Adanya Globalisasi Kebudayaan
Peran kebijaksanaan pemerintah yang lebih mengarah
kepada pertimbangan-pertimbangan ekonomi daripada cultural atau budaya dapat
dikatakan merugikan suatu perkembangan kebudayaan. Jennifer Lindsay (1995)
dalam bukunya yang berjudul ‘Cultural Policy And The Performing Arts In
South-East Asia’, mengungkapkan kebijakan kultural di Asia Tenggara saat ini
secara efektif mengubah dan merusak seni-seni pertunjukan tradisional, baik
melalui campur tangan, penanganan yang berlebihan, kebijakan-kebijakan tanpa
arah, dan tidak ada perhatian yang diberikan pemerintah kepada kebijakan
kultural atau konteks kultural. Dalam pengamatan yang lebih sempit dapat kita
melihat tingkah laku aparat pemerintah dalam menangani perkembangan kesenian rakyat,
di mana banyaknya campur tangan dalam menentukan objek dan berusaha merubah
agar sesuai dengan tuntutan pembangunan. Dalam kondisi seperti ini arti dari
kesenian rakyat itu sendiri menjadi hambar dan tidak ada rasa seninya lagi.
Melihat kecenderungan tersebut, aparat pemerintah telah menjadikan para seniman
dipandang sebagai objek pembangunan dan diminta untuk menyesuaikan diri dengan
tuntutan simbol-simbol pembangunan. Hal ini tentu saja mengabaikan masalah
pemeliharaan dan pengembangan kesenian secara murni, dalam arti benar-benar
didukung oleh nilai seni yang mendalam dan bukan sekedar hanya dijadikan model
saja dalam pembangunan. Dengan demikian, kesenian rakyat semakin lama tidak
dapat mempunyai ruang yang cukup memadai untuk perkembangan secara alami atau
natural, karena itu, secara tidak langsung kesenian rakyat akhirnya menjadi
sangat tergantung oleh model-model pembangunan yang cenderung lebih modern dan
rasional. Sebagai contoh dari permasalahan ini dapat kita lihat, misalnya
kesenian asli daerah Betawi yaitu, tari cokek, tari lenong, dan sebagainya
sudah diatur dan disesuaikan oleh aparat pemerintah untuk memenuhi tuntutan dan
tujuan kebijakan-kebijakan politik pemerintah. Aparat pemerintah di sini turut
mengatur secara normatif, sehingga kesenian Betawi tersebut tidak lagi terlihat
keasliannya dan cenderung dapat membosankan. Untuk mengantisipasi hal-hal yang
tidak dikehendaki terhadap keaslian dan perkembangan yang murni bagi kesenian
rakyat tersebut, maka pemerintah perlu mengembalikan fungsi pemerintah sebagai
pelindung dan pengayom kesenian-kesenian tradisional tanpa harus turut campur
dalam proses estetikanya. Memang diakui bahwa kesenian rakyat saat ini
membutuhkan dana dan bantuan pemerintah sehingga sulit untuk menghindari
keterlibatan pemerintah dan bagi para seniman rakyat ini merupakan sesuatu yang
sulit pula membuat keputusan sendiri untuk sesuai dengan keaslian
(oroginalitas) yang diinginkan para seniman rakyat tersebut. Oleh karena itu
pemerintah harus ‘melakoni’ dengan benar-benar peranannya sebagai pengayom yang
melindungi keaslian dan perkembangan secara estetis kesenian rakyat tersebut
tanpa harus merubah dan menyesuaikan dengan kebijakan-kebijakan politik.
Globalisasi informasi dan budaya yang terjadi menjelang millenium baru seperti
saat ini adalah sesuatu yang tak dapat dielakkan. Kita harus beradaptasi
dengannya karena banyak manfaat yang bisa diperoleh. Harus diakui bahwa
teknologi komunikasi sebagai salah produk dari modernisasi bermanfaat besar
bagi terciptanya dialog dan demokratisasi budaya secara masal dan merata.
Globalisasi mempunyai dampak yang besar terhadap budaya. Kontak budaya melalui
media massa menyadarkan dan memberikan informasi tentang keberadaan nilai-nilai
budaya lain yang berbeda dari yang dimiliki dan dikenal selama ini. Kontak
budaya ini memberikan masukan yang penting bagi perubahan-perubahan dan
pengembangan-pengembangan nilai-nilai dan persepsi dikalangan masyarakat yang
terlibat dalam proses ini. Kesenian bangsa Indonesia yang memiliki kekuatan
etnis dari berbagai macam daerah juga tidak dapat lepas dari pengaruh kontak
budaya ini. Sehingga untuk melakukan penyesuaian-penyesuaian terhadap
perubahan-perubahan diperlukan pengembangan-pengembangan yang bersifat global
namun tetap bercirikan kekuatan lokal atau etnis. Globalisasi budaya yang
begitu pesat harus diantisipasi dengan memperkuat identitas kebudayaan
nasional. Berbagai kesenian tradisional yang sesungguhnya menjadi aset kekayaan
kebudayaan nasional jangan sampai hanya menjadi alat atau slogan para pemegang
kebijaksanaan, khususnya pemerintah, dalam rangka keperluan turisme, politik
dsb. Selama ini pembinaan dan pengembangan kesenian tradisional yang dilakukan
lembaga pemerintah masih sebatas pada unsur formalitas belaka, tanpa menyentuh
esensi kehidupan kesenian yang bersangkutan. Akibatnya, kesenian tradisional
tersebut bukannya berkembang dan lestari, namun justru semakin dijauhi
masyarakat. Dengan demikian, tantangan yang dihadapi oleh kesenian rakyat cukup
berat. Karena pada era teknologi dan komunikasi yang sangat canggih dan modern
ini masyarakat dihadapkan kepada banyaknya alternatif sebagai pilihan, baik
dalam menentukan kualitas maupun selera. Hal ini sangat memungkinkan keberadaan
dan eksistensi kesenian rakyat dapat dipandang dengan sebelah mata oleh
masyarakat, jika dibandingkan dengan kesenian modern yang merupakan imbas dari
budaya pop. Untuk menghadapi hal-hal tersebut di atas ada beberapa alternatif
untuk mengatasinya, yaitu meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM ) bagi para
seniman rakyat. Selain itu, mengembalikan peran aparat pemerintah sebagai
pengayom dan pelindung, dan bukan sebaliknya justru menghancurkannya demi
kekuasaan dan pembangunan yang berorientasi pada dana-dana proyek atau
dana-dana untuk pembangunan dalam bidang ekonomi saja.
Penutup
Internet
merupakan salah satu produk teknologi yang dapat membantu kita meningkatkan
taraf hidup melalui pendidikan dan Kebudayaan. Meskipun masih banyak tantangan,
kita masih dapat memanfaatkan Internet sebesar mungkin.
Subscribe to:
Posts (Atom)